MAESANEWS, MANADO – DPRD Sulawesi Utara (Sulut) menggelar rapat lintas komisi untuk menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan oleh Aliansi Dump Truck saat menggelar aksi demonstrasi di depan gerbang kantor DPRD Sulut pada Senin, 29 September 2025.
Rapat ini dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Sulut, Royke Reynald Anter, didampingi oleh Ketua Komisi II, Inggried JNN Sondakh. Rapat tersebut menghadirkan berbagai pihak terkait, termasuk Dirreskrimsus Polda Sulut Kombes Pol Winardi, perwakilan TNI, Kadis ESDM Sulut, Biro Ekonomi Hiswanamigas, dan Asosiasi Sopir Truk.
Perwakilan Aliansi Sopir Truk mendapat kesempatan pertama untuk menyampaikan aspirasi mereka. Mereka mempertanyakan kepastian mendapatkan BBM jenis solar tanpa harus mengantre berhari-hari, serta solusi untuk membuka barcode yang telah diblokir oleh Pertamina. Selain itu, berbagai pertanyaan juga diajukan kepada pihak Pertamina terkait kuota BBM di Sulut, dugaan permainan antara mafia solar dan oknum SPBU, serta sistem pengawasan yang ada.
Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan, Pier Makisanti, bahkan meminta agar Sales Manager Pertamina mengundurkan diri jika tidak mampu mengatasi masalah ini.
Menanggapi hal tersebut, Sales Retail Manager Wilayah Suluttenggo PT Pertamina, Angga Yudiwinata Putra, memaparkan langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan untuk menyelesaikan masalah BBM tersebut.
“Sejak Januari hingga Agustus, kami sebenarnya sudah melakukan pembinaan kepada 15 SPBU. Selain itu, kami juga sudah berkoordinasi dengan Dirreskrimsus untuk membahas upaya mengurai antrean pada hari Kamis,” ujar Angga pada hari Selasa.
Angga juga berjanji akan menyelesaikan antrean panjang yang sering dijumpai di berbagai SPBU di Sulut dalam waktu dua hari ke depan.
“Dalam dua hari, kami akan mencoba menyelesaikannya. Terkait gagal atau tidaknya, saya siap dievaluasi. Ibaratnya, saya memimpin di sini, kalau saya muslim, ya, saya itu menjabat ya, Inna lillahi wa inna illahi rojiun,” tegas Angga.
(**)







