Jeane Laluyan Pertanyakan Program Konkret DinasUMKM Sulut untuk Koperasi Merah Putih

oleh -169 Dilihat

MAESANEWS, MANADO – Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Jeane Laluyan, mempertanyakan program dari Dinas Koperasi dan UMKM (Diskop UMKM) Daerah Provinsi Sulut ketika nantinya koperasi merah putih mendapatkan anggaran dari pemerintah pusat.

Hal itu dipertanyakan saat agenda RDP (Rapat Dengar Pendapat) di Ruangan Komisi II DPRD Sulut pada Jumat (22/8/2025).

“Saya mau ke Diskop dan UMKM. Beberapa bulan yang lalu lagi trendnya koperasi merah Putih,” ungkap Jeane dihadapan berbagai mitra kerja yang terundang pada RDP.

Menurutnya, yang berbondong – berbondong mau menjadi pengurus itu sangat banyak dan saat ini sudah terbentuk.

“Pertanyaannya seperti yang disampaikan oleh pak Sekretaris Dinas Koperasi bahwa belum ada tanda – tanda alokasi bantuan dari pusat terkait koperasi ini,” ujarnya.

Dirinya mencoba membalikan fakta yang ada, apabila ada bantuan dari pemerintah pusat, kira – kira dari Dinas Koperasi menyusun program konkret untuk koperasi merah putih seperti apa?.

“Saya mau memberikan contoh, seperti memberikan pinjaman fasilitas, kira – kira ada bayangan dari Dinas Koperasi apa yang dilakukan oleh koperasi merah putih ini,” terang anggota legislatif dari Fraksi PDI Perjuangkan itu.

Sekretaris Diskop dan UMKM Daerah Provinsi Sulut, Jahja Poltak Gultom, menanggapinya dengan menjelaskan ketika Koperasi merah putih ini mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat, terus bagaimana peran atau program dari Dinas Koperasi.

“Jadi, setiap keberadaan koperasi itu punya wilayah kerjanya. Untuk koperasi merah putih ada di wilayah Kabupaten dan Kota, sehingga peran dari Diskop dan UMKM hanya memfasilitasi, termasuk pra maupun sesudah mendapatkan bantuan, di mana kami akan terus berkoordinasi dengan kementerian,” jelasnya.

Kali ini, juga, lanjut Jahja, pihaknya memfasilitasi koperasi merah putih untuk berhubungan dengan berbagai stakeholder salah satunya adalah BUMN.

“Di mana sekarang ini juga diminta setiap Kabupaten/Kota bisa mengutus 5 koperasi merah putih untuk mengakses komoditi beras SPHP, kedua juga dengan ID Food, begitupun dengan Telkomsel ketika ada koperasi merah putih yang belum memiliki internet bisa dibantu, sedangkan yang keempat dengan BRI terkait pembukaan kios keliling. Kios ini bisa membantu masyarakat termasuk anggota untuk mentransfer biaya listrik, air dan sebagainya di desa maupun kelurahan,” ucapnya.

Lanjut dia, bahwa saat ini juga pihaknya sedang menyiapkan persiapan penguatan koperasi merah putih, kini sedang menyiapkan modul – modul pelatihan kepada pengurus dan pengawas koperasi untuk peningkatan SDM.

“Mudah – mudahan awal September 2025 ini akan dimulai untuk gerakan pengembangan kapasitas dari pelaku koperasi merah putih,” pungkasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.