MAESANEWS, MANADO – Nantinya wilayah Bolaang Mongondow (Bolmong) Raya akan terancam dengan krisis pangan. Hal itu dikarenakan saat ini para petani yang biasanya menanam padi, kini mulai beralih ke jagung.
Akar permasalahannya lantaran banyak lahan persawahan yang terbengkalai karena kurangnya pasokan air untuk irigasi.
“Bolmong yang merupakan daerah penghasil beras terbanyak di Sulut, namun kini berada dalam ancaman krisis pangan,” kata Ketua Komisi III DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Berty Kapojos.
Sehingga Dia menegaskan jika hal itu terus dibiarkan, maka kedepan di Bolmong raya akan menjadi ‘Lumbung Keluhan’.
“Fakta di lapangan sangat memprihatinkan. Irigasi rusak, air tidak mengalir, petani beralih ke jagung,” tegasnya.
Oleh karena itu Berty Kapojos meminta kepada Balai Wilayah Sungai untuk segera turun tangan dan menangani masalah ini.
Politisi PDIP Perjuangan ini pun menekankan pentingnya sinergi antara Pemerintah Provinsi dan Kabupaten untuk memaksimalkan penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) guna perbaikan irigasi.
“Kita butuh sinergi untuk menyelesaikan masalah ini. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga perut rakyat,” pungkas Dia